Jumat, 11 November 2016
Batavialab : Furniture Laboratorium
Batavialab sebagai solusi untuk kebutuhan laboratorium Anda dengan bangga memberitahukan bahwa Kami juga dapat membuat furniture laboratorium mulai dari laboratorium kimia, biologi, mikrobiologi, laboratorium sensory, dan laboratorium lainnya untuk di sekolah, universitas, rumah sakit atau klinik, dan industri. Furniture laboratorium yang dapat Batavialab sediakan dan buat antara lain Meja Laboratorium, Island Bench, Meja Timbang, Chemical Storage, Fume Hood atau Lemari Asam dan meja serta lemari lainnya yang berhubungan dengan laboratorium dan membutuhkan spesifikasi khusus.
Berikut Brosur Lab Furniture dari Batavialab
Senin, 07 November 2016
Rabu, 02 November 2016
Autoklaf – Cara Aman dan Efektif Menggunakan Autoklaf
Autoklaf
– Cara Aman dan Efektif Menggunakan Autoklaf
Autoklaf mudah digunakan, tetapi
dapat membahayakan keselamatan jika dioperasikan dengan tidak benar. Artikel
ini ditulis untuk mencegah terjadinya cedera dan memastikan bahwa limbah
biologis sudak tidak dapat mengkontaminasi untuk dibuang.
·
Apa
itu Autoklaf?
Autoklaf
merupakan alat sterilisasi yang bekerja menggunakan air, tekanan, dan panas
untuk menghasilkan uap yang super panas sehingga dapat membunuh mikroorganisme
dan spora. Autoklaf digunakan untuk dekontaminasi limbah biologis, dan
mensterilisasi media, instrumen dan peralatan laboratorium.
·
Faktor
yang mempengaruhi keefektifan sterilisasi
1. Suhu. Sterilisasi yang efektif
terjadi ketika suhu uap mencapai 250 °F (121 °C)
2. Tekanan. Tekanan autoklaf
setidaknya sebesar 20 psi
3. Waktu.total waktu yang dibutuhkan
untuk mensterilisasi organisme bergantung dengan tekanan dan suhu. Pada 250 °F
(121 °C) dengan tekanan 20 psi, dibutuhkan setidaknya 30 menit sterilisasi.
Panas dari
uap autoklaf harus kontak dengan semua permukaan barang yang diautoklaf atau
muatan. Tutup semua botol dengan longggar selama siklus berlangsung sehingga
uap yang meningkat dan tersebar selama pemanasan tidak akan menyebabkan
ledakan. Material cair seperti media di dalam botol tidak boleh melebihi
setengah dari volume chamber autoklaf karena akan memberikan keleluasaan uap
untuk bersirkulasi dengan bebas melewati muatan autoklaf. Jangan mengisi
kantung autoklaf terlampau penuh, dan hubungkan secara longgar untuk memberi
jalan kepada uap untuk masuk ke tengah-tengah kantung autoklaf. Muatan yang
terlampau besar dan banyak membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam proses
sterilisasi.
·
Pertimbangan
keselamatan menggunakan autuklaf
1. Jangan pernah mengautoklaf cairan
yang mudah terbakar dan mudah menguap karena cairan tersebut mengeluarkan gas
dan dapat meledak di dalam chamber dengan suhu yang super panas.
2. Tutup dan kunci penutup autoklaf
dengan kencang. Kebanyakan autoklaf, sudah memiliki safety interlock yang dapat
mencegah autoklaf beroperasi jika tutup autoklaf tidak tertutup dengan benar.
3. Gunakan peralatan yang dapat
melindungi diri: jas lab, pelindung mata, sepatu tertutup, sarung tangan tahan
panas.
4. Tunggu tekanan gauge turun hingga
nol dan waktu tunggu hingga nol sebelum membuka penutup autoklaf.
5. Jangan membuka autoklaf selama
siklus “slow exhaust” hingga siklusnya selesai. Panas dari cairan yang mendidih
dapat membahayakan autoklaf dan operatornya. Jangan gunakan siklus “fast
exhaust” untuk larutan atau cairan, karena material tersebut dapat menguap.
6. Buka penutup autoklaf dengan
hati-hati. Berdirilah disebelah penutup autuklaf dan buka dengan perlahan.
Biarkan uap keluar hingga kira-kira 30 detik sebelum Anda mengambil muatan dari
dalam autoklaf.
7. Biarkan cairan/air dalam autoklaf
selama 20 – 30 menit setelah autoklaf dibuka untuk menghindari cipratan yang
dapat menyebabkan terpaparnya air panas/mendidih.
8. Laporkan segala malfungsi atau
kecelakan yang tiba-tiba terjadi kepada pengawas laboratorium Anda. Beritahu
manajer fasilitas lab atau vendor jika terjadi kerusakan atau saat membutuhkan
perbaikan dari autoklaf Anda.
·
Menentukan
keefektifan sterilisasi autoklaf
Pengguna autoklaf
bertanggungjawab untuk melakukan tes bulanan pada autoklaf dan melaporkannya
kepada manajer lab. Menguji autoklaf menggunakan Geobacillus stearothermophilus
merupakan tindakan yang tepat karena mikroorganisme tersebut toleran terhadap
panas. Jika sterilisasi menggunakan autoklaf tidak merusak spora Geobacillus,
berarti ada yang tidak bekerja dengan benar, baik operatornya atau pun
autoklafnya. Jika dirasa operator sudah bekerja dengan keahliannya, dan hasil
yang buruk masih terjadi, laporkan masalah ini kepada manajer, dan sebaiknya
beritahu vendor dari autoklaf yang Anda miliki. Ada pula indikator untuk siklus
panas kering yang dapat digunakan untuk menguji keefektifan autoklaf yaitu
Bacillus atropheus.
Batavialab bersama PT. Mitra Jagad Inti menjual beberapa merk Autoklaf seperti Hirayama, All American, dan ALP. Percayakan kebutuhan autoklaf Anda kepada Batavialab. Informasi dan pemesanan silahkan menghubungi:
(021) 8242 3951 / 0878 8545 8787
sales1@batavialab.com
www.batavialab.com
Ultrasonic Hielscher – Ahlinya Proses Ultrasonik
Ultrasonik Hielscher adalah
penyedia perangkat ultrasonik berkekuatan tinggi kelas atas. Hielscher
menawarkan berbagai varian perangkat ultrasonik untuk laboratorium, bench-top,
dan industri. Penerapan ultrasonik yang penting dalam berbagai proses antara
lain homogenisasi, emulsifikasi, disperse, deaglomerasi, sonokemistri, dan
sonokatalisis.
Homogenisasi Ultrasonik
Homogenizer
Hielscher sangat efisien untuk mengurangi ukuran partikel baik partikel halus
maupun kasar. Dengan gaya kavitasi yang intens, ultrasonik mampu mengurangi
ukuran partikel kecil (baik padatan maupun cairan) di dalam cairan untuk
meningkatkan keseragaman dan kestabilan partikel tersebut.
Emulsifikasi Ultrasonik
Emulsi
merupakan pencampuran dua atau lebih cairan yang tidak dapat homogeny jika
dicampurkan. Intensitas ultrasonik yang tinggi memberikan kekuatan yang
dibutuhkan untuk mencampur dan menyebarkan fase cair (fase terdispersi) dalam
droplet yang kecil kedalam fase lanjutan. Pada zona disperse, ledakan bola-bola
kavitasi menyebabkan guncangan gelombang disekitar cairan dan menghasilkan
kecepatan aliran cairan yang sangat tinggi seperti jet. Ultrasonikasi dapat
menghasilkan droplet yang sangat kecil dan seragam. Ultrasonikasi merupakan
metode yang efektif untuk membuat emulsi yang stabil dan juga membentuk
mikroemulsi yang stabil pula.
Dispersi dan Deaglomerasi
Ultrasonik
Dispersi menggunakan kekuatan
ultrasonik sudah banyak dikenal dan dapat diterapkan serta efisien untuk
mencampur bubuk kedalam cairan. Tumbukan dan deaglomerasi partikel yang
bersamaan oleh kekuatan tarik fisik dan kimia membuat partikel berubah ukuran
menjadi micron dan nano serta menyebar merata dalam cairan.
Sonochemical
Sonochemical atau sonochemistry
merupakan penerapan ultrasonik dalam reaksi dan proses kimia. Mekanisme yang
menyebabkan efek sonochemical dalam cairan merupakan fenomena dari kativasi
akustik.
Ultrasonik berkekuatan tinggi
dapat
·
Meningkatkan
kecepatan reaksi dan hasil reaksi
·
Menyediakan
energi penggunaan yang lebih efisien
·
Meningkatkan
kemampuan dari fase transfer katalis
·
Meningkatkan
kereaktifan reagen atau katalis
·
Menggunakan
agen teknis atau crude
·
Mengaktifkan
metal dan solid
Sonokatalisis
Ultrasonikasi memberikan pengaruh
kepada kereaktifan katalis selama katalisis berlangsung dengan memperbanyak
transfer massa dan energi yang masuk dalam proses. Pada katalis yang heteroge,
dimana katalis berbeda fase dengan reaktan, disperse ultrasonik meningkatkan
luas permukaan sentuh untuk reaktan. Ultrasonik berperan untuk katalis homogen
dan juga heterogen. Kativasi, pemaparan suhu tinggi yang cepat, dan tekanan
memberi kontribusi pada dekomposisi molekuler dan meningkatkan reaktifitas
beberapa jenis bahan kimia. Iradiasi ultrasonik juga dapat digunakan untuk
preparasi katalis misalnya untuk memproduksi agregat dengan ukuran partikel
yang halus.
Batavialab bersama PT. Mitra Jagad Inti merekomendasikan pengguanaan Ultrasonic Homogenizer Hielscher untuk lab RnD dan QC serta Proses produksi pabrik atau industri Anda. Pesan Ultrasonic Homogenizer Hielscher sekarang juga pada Batavialab.
Hubungi:
(021) 8242 3951 / 0878 8545 8787
sales1@batavialab.com
www.batavialab.com
Batavialab : Aplikasi Ultrasonik pada Teknologi Pangan dan Daging
Ultrasonik pada Teknologi Pangan
Ultrasonik tumbuh secara cepat dalam
dunia riset yang meningkatkan penggunaannya pada industry pangan baik untuk
analisis maupun modifikasi produk pangan. Kerja ultrasonik dapat dibagi ke
dalam frekuensi tinggi, ultrasonik energy rendahdan frekuensi rendah, serta
ultrasonik berkekuatan tinggi. Metode-metode yang pernah ada sebelumnya yang
biasa digunakan seperti teknologi analitik non destruksi untuk quality assurance
dan kontrol proses dengan mengacu pada sifat fisikokimia seperti komposisi,
susunan atau struktur, dan sifat fisik produk pangan. Saat ini, ultrasonik
menjadi bahan pertimbangan untuk menjaadi teknologi yang menjanjikan dan sangat
penting bagi proses pengolahan pangan di industri. Penggunaan ultrasonik pada
proses dinilai sebagai metodologi yang menarik dan juga dapat melengkapi
kekurangan teknik-teknik pengolahan bahan pangan yang klasik. Beberapa area
cekupan teknologi ini telah berhasil diidentifikasi dengan pengembangan yang
potensial di masa depan seperti kristalisasi, penghilangan gas, pengeringan,
ekstraksi, filtrasi, pembekuan, homogenisasi, pengempukan daging, dan
sterilisasi.
Ultrasonik pada Teknologi Daging
Penggunaan ultrasonik untuk memprediksi
lemak dan otot pada ternak telah ada sekitar tahun 1950-an. Saat ini, teknologi
ultrasonik secara rutin digunakan oleh industri daging baik untuk mengevaluasi
ternak, identifikasi tanggal penyembelihan, memperkirakan kualitas, kelezatan
daging, dan kemudahan pemotongan karkas.
Satu dari segala atribut penting
mengenai kualitas daging yang mempengaruhi kepuasan dan persepsi konsumen dari
daging adalah kelembutan atau keempukan daging. Ketidakkonsistenan pada
keempukan daging rata-rata menjadi masalah utama yang dialami industri daging
ternak. Mesikpun riset panjang telah dilakukan untuk meraih konsistensi
kualitas daging, hal tersebut masih sulit dipahami pada ilmu pengetahuan
daging.
Keempukan dipengaruhi setidaknya
oleh komposisi, struktur organ dan bobot otot rangka (Jayasoorya,2004). Dalam
Jayasoorya et. Al (2007), keempukan daging ditentukan oleh dua komponen utama
dari otot rangka; jaringan kontraktil yang sebagian besar adalah fraksi
myofibril dan fraksi jaringan ikat/penghubung.
Keempukan daging dapat dikontrol
dengan manipulasi sebelum dan sesudah pemotongan melalui metode fisik seperti
stimulasi elektrik dan perenggangan daging (tenderstretch) dari karkas yang
prerigor. Daging postrigor juga dapat diperbaiki kualitasnya dengan metode
mekanis seperti tenderisasi dengan blade/pisau, teknologi tekanan tinggi, dan
proses hydrodyne. Metode kimia dan biokimia juga digunakan untuk pengempukan
daging.
Pentingnya keempukan daging terhadap
daya terima industri yang menggunakannya sebagai bahan baku mengenai
konsistensi keempukan dan peningkatan keempukan secara cepat menjadikan proses
dan metode yang klasik perlu dievaluasi.
Satu kemungkinan yaitu menggunakan
ultrasonik yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dari bahan yang dilalui
mekanisme kativasi seperti gaya gunting yang besar, tekanan, dan suhu sehingga
suatu bahan dapat menjadi lebih lunak, seperti contohnya daging.
Aplikasi ultrasonik untuk memicu
perubahan pada sifat fisik dan kimiawi daging dan produk pangan telah menarik
perhatian periset dalam beberapa decade karena metode tersebut merupakan teknik
fisik murni yang menawarkan alternative untuk menggantikan proses pengempukan
daging secara kimiawi dan termal. Ultrasonik telah teruji kemampuannya
menstimulasi rusaknya membran sel yang dapat meningkatkan keempukan daging
secara langsung, melalui pelemahan fisik dari struktur otot, atau secara
langsung melalui aktivasi enzim proteolitik dengan lepasnya katepsin dari
lisosom dan ion kalsium dari ruang intraseluler yang menjadikannya dapat
mengaktivasi kalpain (enzim proteolitik).
Beberapa studi memperlihatkan bahwa
keempukan daging dapat ditingkatkan dengan ultrasonik frekuensi rendah (22 – 40
kHz) pada penelitian Dickens et. Al 1991 dan Dolatowski (1988, 1989). Sedangkan
pada Zayas dan Gorbatow (1978) juga melaporkan bahwa terjadi peningkatan
keempukan pada daging yang direndam air asin dan disonikasi pada frekuensi 22
kHz dan 1,5 – 3 W/cm2.
Ultrasonik menyebabkan fragmentasi
myofibril dan berpisahnya komponen-komponen seluler (Dolatowski, 1988). Proses ultrasonik
pada daging menyebabkan peningkatan hasil yang signifikan, keempukan dan daging
yang juicy pada produk akhir (Dolatowski & Stasiak, 1995).
Sumber
Acta Sci. Pol., Technol. Aliment. 6(3) 2007, 89-99
Dolatowski
Z.J., 1988. Ultrasonics 2. Influence of ultrasonics on the ultrastructure of
muscle
tissue during
curing. Fleischwirtschaft 68 (10), 1301-1303.
Dolatowski
Z.J., 1989. Ultrasonics 3. Influence of ultrasonics on the production
technology and
quality of
cooked ham. Fleischwirtschaft 69 (1), 106-111.
Dolatowski
Z.J., Stasiak D.M., 1995. Tumbling machine with ultrasound. In: The 9th
Congress of
Food Science
and Technology. Budapest, 153.
Jayasooriya
S.D., Bhandari B.R., Torley P., D’Arcy B.R., 2004. Effect of high power
ultrasound
waves on properties
of meat: a review. Int. J. Food Prop. 7, 2, 301-319.
Jayasooriya
S.D., Torley P.J., D’Arcy B.R., Bhandari B.R., 2007. Effect of high power
ultrasound
and ageing on
the physical properties of bovine Semitendinosus and Longissimus muscles.
Meat
Sci. 75, 628-639.
Zayas
J.F., Gorbatow W.M., 1978. Use of ultrasonics in meat technology.
Fleischwirtschaft 6,
1009-1012.
Langganan:
Postingan (Atom)