Selasa, 14 Februari 2017

Lima Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melakukan Proses Liofilisasi





Ada yang mengatakan bahwa pengeringan beku merupakan sebuah seni, bukan sekedar ilmu pengetahuan. Pengeringan beku mampu membantu meningkatkan kemampuan artistik Anda dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki. Beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat proses pengeringan beku karena Anda tidak menguasai seni tersebut.

1.      Tidak mengetahui ntitik leleh sampel yang Anda gunakan
Tanpa mengetahui titik leleh sampel atau melting point, Anda tidak dapat memilih Liofilizer atau Freeze dryer yang benar dan tepat, bahkan sampel dapat meleleh selama proses berlangsung. Pengeringan beku memerlukan perbedaan suhu antara suhu eutektik sampel dan kolektor freeze dryer. Kolektor harus 20 derajat lebih dingin dari suhu eutektik untuk memungkinkan sublimasi dapat berjalan dengan tepat dan benar selama liofilisasi.

Sebagai contoh, Etanol. Bahan kimia yang memiliki titik beku -114°C jika diproses ke dalam pengeringan beku, suhu kolektor yang diperlukannya adalah -134°C. Etanol yang mudah dibekukan yaitu etanol encer, dengan menaikkan suhu eutektik sampel untuk suatu titik. Namun untuk etanol murni akan sangat sulit dilakukan, apalagi menggunakan pengering beku nitrogen cair adalah tidak mungkin.

2.      Berpikir bahwa lebih dingin akan menghasilkan hasil yang lebih baik
Ada seseorang yang mengira freeze dryer-nya tidak dapat bekerja karena yang biasanya pengeringan beku memakan dua hari pengeringan beku, ini mereka alami hingga seminggu. Ketika saya ditanya berapa suhu yang dipasang pada rak pengering, saya menjawab -40°C. Tanpa suhu yang sesuai, pengeringan beku akan memakan waktu yang lama. Port lebih cepat membeku karena panas ambien dari ruangan. Selama pengeringan primer, Anda atur suhu rak hanya dibawah suhu eurektik sampel. Seperti contohnya air, ini berarti rak akan ditetapkan suhunya sekitar -5°C dari suhu beku air yaitu 0°C. hal tersebut memungkinkan panas yang cukup yang bergerak menuju rak untuk mendorong molekul sampel bergerak namun tidak sampai mencair atau mencegah dari proses pencairan.

3.      Menggunakan peralatan yang salah untuk meletakkan sampel Anda
Perlu diketahui, sebelum memilih freeze dryer pertimbangkan hal berikut untuk freeze dryer yang bekerja dengan optimal dan baik.
·         Berapa banyak air yang akan diliofilisasi
·         Sampel apa yang akan diliofilisasi, dan ketahui suhu eutektiknya
·         Cara yang benar menggunakan freeze dryer


Jika Anda memerlukan proses pengeringan beku hingga 10 Liter, freeze dryer 1 Liter bukanlah pilihan terbaik. Freeze dryer kapasitas 18 Liter yang kami rekomendasikan. Pastikan Anda mendapat kolektor suhu yang tepat untuk mencegah sampel mencair dan mengkontaminasi minyak pelumas pompa vakum freeze dryer Anda. Dan jika unit freeze dryer tidak digunakan dengan benar, sampel bisa merusak segalanya. Membaca panduan pengeringan beku dapat sangat membantu.

4.      Pompa vakum dalam pengering beku tidak dijaga, bahkan diperhatikan kondisinya
Walaupun ukurannya dapat disepelekan, pompa harus dijaga dalam keadaan optimal untuk melakukan proses pengeringan beku. Ada beberapa yang perlu diingat tentang pompa vakum. Menjalankan pompa denganballast terbuka 30 menit sebelum dan sesudah proses pengeringan beku dilakukan akan memperpanjang hidup pompa, setidaknya kita berusaha agar pompa tetap awet seperti umur unit freeze dryer karena pompa yang awet mendukung freeze dryer tetap awet. Membersihkan ballast gas dari kontaminan di pompa dapat mencegah kerusakan pada komponen dalam freeze dryer. Periksa pelumas pompa dari warnanya dan adanya partikel yang terlihat, serta ganti pelumas jika diperlukan.

5.      Memiliki aksesoris pengering beku yang salah pada proses liofilisasi
Apakah Anda memerlukan sumbat sampel di bawah vakum? Jika demikian, ruang stoppering diperlukan juga. Apakah Anda mengeringkan sampel di flask? Jika ya, Anda memerlukan ruang pengering dengan port yang sesuai untuk flask. Dan jika Anda melakukan pengeringan dengan pelarut atau asam, pompa vakum hybrid sangat dianjurkan.

Dengan menghindari kesalahan di atas, hidup freeze dryer yang Anda miliki akan panjang, begitu pun dengan pompa vakumnya. Tentunya, Anda akan memiliki hasil karya seni terbaik Anda saat proses pengeringan beku selesai, karena pengeringan beku merupakan penciptaan karya seni bukan sekedar aplikasi ilmu pengetahuan.

(Sumber: Labconco) 

Tujuh Hal Tentang Makanan yang Diolah dengan Pengeringan Beku


 

1.      Keju cottage yang dikeringbekukan dapat bertahan hingga 30 tahun tanpa disimpan dalam pendingin
Makanan yang dikeringbekukan dapat bertahan lebih lama bahkan sangat lama hingga lebih dari 30 tahun sebelum dibuka kemasannya. Selain keju cottage diatas, barang-barang dari Mountain House, sebuah vendor terkemuka menghasilkan daging sapi potong dadu seharga $52,5; keju kering kemasan kaleng seharga $65,4; telur daging orak-arik beku kemasan kaleng yang dapat disajikan 16 porsi dihargai tidak sampai $32.

2.      Kesulitan ekonomi dan bencana alam mendorong orang untuk menyimpan makanan
Industri makanan dengan proses Pengeringan beku (Freeze Drying) muncul di akhir 1970-an ketika adanya kekhawatiran yang meluas dari krisis minyak tahun 1973 dan 1979 dan stagflasi memberikan dampak untuk orang-orang menyimpan banyak persediaan makanan. Krisis ekonomi mendorong lonjakan penjualan produk makanan kering beku.

3.      Makanan hasil Pengeringan beku (Freeze Drying) dihasilkan dari proses yang membutuhkan banyak energi
Pengeringan beku (Freeze Drying) adalah salah satu cara yang paling memerlukan energi yang intensif untuk mengawetkan makanan. Menurut R. Paul Singh, Seorang Profesor ahli ilmu dan teknologi pangan University of California. Mountain House yang menggunakan proses dan teknologi ini mengeringkan makanan dengan jumlah 3.000 Pound selama 18 sampai 20 jam hingga menghasilkan bobot produk 900 Pound. Proses tersebut memakan energi sebesar 2,4 juta Btu panas, 1,2 kali energy yang dibutuhkan untuk pengalengan, dan 1,7 kali lebih banyak dari energi yang dibutuhkan untuk pembekuan.

4.      Kaum Mormon adalah penggemar makanan storage
Gereja Kristus Mormon dengan orang-orang sucinya di zaman akhir mendorong anggotanya untuk selalu menyimpan pasokan makanan untuk satu tahun kedepan, banyak perusahaan makanan kemasan didirikan khusus untuk melayani kaum Mormon. Self Reliance adalah salah satu perusahaan tersebut di Lindon, Utah, yang menguasai pasar Mormon. Sudah beroperasi di 50 negara, membuat sekitar 75.000 pelanggan online dan menjual produk senilai $ 2.400.000 makanan kering-beku, wadah penyimpanan, dan produk untuk kondisi darurat per tahun.

5.      Produk hasil Pengeringan beku (Freeze Drying) relatif lebih sehat
Gary Stoner seorang professor kedokteran di Medical College of Winconsin menemukan bahwa pada buah yang dikeringbekukan dapat menahan kehilangan nutrisi dan zat penting lainnya seperti 90% antosianin dapat dipertahankan yang merupakan zat pencegah kanker.

Vitamin dan nutrisi lainnya seperti vitamin C dan E, serta asam folat sedikit yang hilang dengan Pengeringan beku (Freeze Drying) disbanding metode dan teknologi pengeringan lainnya. Setelah direhidrasi atau ditambahkan air kembali, produk Pengeringan beku (Freeze Drying) ini, terutama buah, menjadi makanan dengan nilai gizi yang mirip sekali dengan makanan asal atau segarnya menurut Diane Barret seorang professor ilmu dan teknologi pangan di UC-Davis. Dia mengatakan bahwa Pengeringan beku (Freeze Drying) merupakan cara terbaik mengawetkan makanan.”

6.      Proses Pengeringan beku (Freeze Drying) adalah teknik yang benar-benar tua
Pengeringan beku (Freeze Drying) merupakan proses tiga langkah yang diawali dengan titik beku. Berikutnya makanan ditempatkan dalam ruang vakum dengan panas yang rendah. Kristal air yang membeku menguap langsung dari es menjadi uap air, prosesnya disebut sublimasi. Makanan kemudian mengalami pengeringan sekunder dimana setiap molekul air yang tersisa dikeluarkan dengan suhu yang sedikit lebih tinggi. Makanan disegel untuk mencegak kontaminasi dengan air dan oksigen. Proses ini sebenarnya sudah lama diterapkan. Kembali ke tahun 1200 Masehi suku Inca mengeringbekukan kentang (chuno) dan dendeng (charqui) ditempatkan di atas batu hingga membeku semalaman kemudian dikeringkan dengan menjemurnya. Tentunya hal tersebut Pengeringan beku (Freeze Drying) yang sangat sederhana dan tua.

7.      Makanan hasil pengolahan Pengeringan beku (Freeze Drying) bisa sangat lezat rasanya
Makanan dengan proses produksi Pengeringan beku (Freeze Drying) sangat nikmat dihidangkan dengan merehidrasinya. Hal itu menjadi kunci kenikmatan menyantap makanan kering dengan proses Pengeringan beku (Freeze Drying). Walaupun seperti Styrofoam saat belum direhidrasi, tetapi makanan itu sangat nikmat jika ditambah air hangat atau panas.

Perbedaan Utama Antara Pengeringan Biasa dengan Pengeringan Beku (Freeze Drying)



·         Kadar air
Tujuan utama pengawetan makanan adalah untuk menghilangkan kadar air sehingga makanan tidak basi dan berjamur. Pengeringan biasa menghilangkan sekitar 90-95% kadar air sedangkan pengeringan beku (freeze drying) mampu menghilangkan kadar air sekitar 98-99%. Makanan yang dikeringkan dengan cara yang biasa dilakukan dirumah masih mengandung kadar air sekitar 10% sedangkan yang dikeringkan dengan cara biasa namun menggunakan peralatan yang modern mengandung kadar air sedikit dibawahnya. Kedua metode ini sama-sama meningkatkan umur simpan produk.

·         Umur simpan produk
Hilangnya kadar air dari bahan makanan secara langsung menimbulkan dampak pada umur simpan. Kebanyakan produk kering dengan pengeringan biasa seperti buah-buahan kering, sayur-mayur, dan tepung memiliki umur simpan sekitar 15-20 tahun. Pengeringan beku atau freeze drying rata-rata memiliki umur simpan yang lebih lama sekitar 25-30 tahun untuk produk buah kering, sayuran, dan makanan berbasis daging-dagingan. Idealnya, untuk makanan tersebut disimpan pada suhu 60°C atau di bawahnya lagi.

·         Kadar nutrisi
Menurut penelitiandari American Institute for Cancer Research, makanan yang dikeringkan dengan pengeringan beku dapat mempertahankan sebagian besar dari kandungan vitamin dan mineralnya sama seperti pada bahan pangan tersebut sebelum dikeringkan. Bagaimana pun membandingkan buah dan sayur segar dengan keduanya yang sidah dikeringkan dengan pengeringan beku akan ada pengurangan vitamin, seperti vitamin C yang dapat pecah sangat cepat.

Pengeringan biasa tidak akan mengubah kadar serat dan zat besi dari makanan. Bagaimana pun pengeringan biasa dapat memecah atau mersak vitamin dan mineral selama proses pengawetan dan nutrisi yang dapat bertahannya sedikit jika dibandingkan dengan produk pengeringan beku. Pengeringan biasa cenderung menimbulkan sedikit kerugian seperti hilangnya vitamin A dan C, tiamin, riboflavin, dan niasin.

·         Penampilan dan komposisi
Satu perbedaan yang utama antara produk pengeringan biasa dengan produk pengeringan beku (freeze drying) yaitu penampilannya. Produk dehidrasi atau pengeringan biasa terlihat layu-pucat namun kuat sedangkan makanan pengeringan beku terlihat kering layu, dan rapuh. Bobot merupakan perbedaan lainnya.

Makanan yang dikeringkan dengan freeze drying sangat sangat ringan, sedangkan makanan dari hasil dehidrasi atau pengeringan biasa lebih memiliki bobot yang jelas berbeda.

·         Biaya
Biaya penyimpanan makanan akan tergantung pada apa yang Anda beli. Tapi biasanya makanan yang dikeringkan dengan cara biasa kan lebih murah disbanding makanan yang diproses dengan pengeringan beku atau freeze drying. Manfaat yang ditawarkan keduanya pun berbeda dengan biaya atau harga yang pantas pula. Namun jika Anda memiliki anggaran yang pas-pasan, pilih saja makanan kering biasa.