Senin, 19 Desember 2016

Standar Operasional Prosedur Pengoperasian Autoklaf



Tujuan dari dokumen ini yaitu menyediakan SOP untuk keamanan penggunaan autoklaf. Sterilisasi dengan autoklaf merupakan proses membunuh mikroorganisme dan kontaminasi pada alat yang akan digunakan pada Biosafety Cabinet level 1,2, dan 3 serta limbah biohazard.

Bahaya
Autoklaf menggunakan tekanan dan suhu tinggi untuk sterilisasi. Resiko keselamatan yang berpotensi terjadi antara lain.

  • Terpaparnya panas hingga terbakarnya kulit akibat dari material panas serta dinding dan pintu autoklaf.
  • Uap panas dari dalam autoklaf dan matrial yang disterilisasi dapat menghasilkan uap panas.
  • Cairan yang mendidih dan tumpah di dalam autoklaf.
  • Tangan dan lengan dapat terluka bakar terkena uap dari dalam autoklaf atau panas dari dinding dan pintu autoklaf.
  • Tubuh terluka jika terjadi ledakan autoklaf.

Keamanan
Untuk menjamin kesehatan dan keamanan pengguna autoklaf, penting bagi setiap departemen untuk memelihara autoklaf dan melatih para pengguna dalam penggunaan autoklaf yang tepat.

  • Nama orang yang bertanggung jawab harus dipasang dekat autoklaf. SOP harus terpasang dan terlihat ketika seseorang menggunakan autoklaf.
  • Pengawas laboratorium harus memastikan pengguna autoklaf telah dilatih sebelum menggunakan autoklaf.
  •  Prosedur dan instruksi dokumen dari pabrikan harus diikuti.
  • Autoklaf harus diinspeksi setidaknya setahun sekali. Inspeksi secara visual harus dilakukan sebulan sekali oleh penanggung jawab autoklaf. Inspeksi, servis, dan perbaikan harus dicatat untuk keperluan pemeliharaan alat.
  • Spora strip mungkin perlu digunakan untuk menguji dan memvalidasi keefektivan autoklaf.

Alat Proteksi Diri
Alat untuk menjaga tuduh dari air mendidih dan panas yang membakar kulit saat penggunaan autoklaf antara lain

  •  Sarung tangan anti panas yang dapat menutupi hingga ke lengan
  • Jas laboratorium
  • Pelindung mata
  • Sepatu tertutup



Instruksi Operator Autoklaf
Pelatihan
Semua personel yang menggunakan autoklaf harus berhasil menyelesaikan pelatihan dari pengawas mereka dengan prosedur yang aman.

Persiapan Bahan

  • Pastikan bahan yang akan diautoklaf merupakan bahan yang aman
  • Sampel berisi pelarut atau bahan yang bersifat mengeluarkan racun jangan diautoklaf
  • Jangan melakukan autoklaf dengan pintu autoklaf yang tidak terkunci rapat
  • Glassware harus diinspeksi apakah ada retakan atau tidak


Siapkan dan Bungkus Bahan dengan Pas dan Sesuai

  • Material kering yang longgar harus dibungkus dengan kertas khusus atau aluminium foil. Bungkus yang terlalu kencang akan menghalangi masuknya uap danmenurunkan efektivitas proses
  • Longgarkan tutup untuk mencegah tekanan yang meningkat. Semua yang diautoklaf harus ditutupi oleh tutup yang agak longgar
  • Larutan yang akan diautoklaf tidak melebihi 2/3 wadah. Tutup cairan dengan penutup yang agak longgar
  • Glassware harus berbahan borosilikat yang tahan panas
  • Plastik yang digunakan untuk wadah harus berbahan tahan panas seperti polikarbonat, Teflon, polipropilen
  • Semua barang harus diberi label yang tahan terhadap proses autoklaf
  • Benda tajam harus dikemas dan ditempatkan pada wadah khusus


Tempatkan Barang pda Kontainer Sekunder untuk Perlindungan dari Bahan yang Tumpah

  • Bahan harus ditempatkan pada wadah atau container sekunder berbahan stainless steel atau yang cocok dengan autoklaf dan mudah dalam penanganan
  • Tempatkan wadah cairan, kantong media agar atau bahan yang dapat mendidih ke dalam wadah sekunder dalam autoklaf
  • Wadah harus cukup besar untuk memuat tumpahan
  • Kantong tidak boleh ditutup rapat karena uap tidak bisa masuk jika kantong ditutup terlalu rapat

Sampah Biohazard Harus Diproses Mengikuti Pedoman Pengisian Autoklaf

  • Gunakan jas laboratoriu, pelindung mata, sarung tangan, dan sepatu tertutup
  • Letakkan bahan dalam autoklaf. Jangan mencampur bahan yang tidak memiliki kecocokan antara satu dengan yang lain
  • Jangan mengisi autoklaf terlalu penuh, sisakan ruangan yang cukup untuk sirkulasi uap. Jika perlu tempatkan kontainer diatas ruangan tersebut untuk memastikan penetrasi uap dan menghindari udara terperangkap
  • Tutup dan kancingkan pintu autoklaf dengan sungguh-sungguh dan baik

Mengoperasikan Autoklaf

  • Tutup dan kunci pintu autoklaf
  • Pilih siklus yang tepat. Hal ini perlu didiskusikan dengan asisten laboratorium. Manual pengguanaan autoklaf harus berada dekat dengan autoklaf
  • Atur waktu dan suhu yang cukup jika Anda menggunakan siklus dengan pengaturan
  • Mulai proses autoklaf da nisi log book dengan informasi kontak anda. Biasanya proses autoklaf selesai dalam 1 – 1.5 jam, tergantung tipe siklus yang digunakan
  • Jangan berusaha membuka autoklaf saat proses masih dan sedang berlangsung
  • Jika rasanya terdapat masalah, batalkan siklus autoklaf dan laporkan pada pihak yang berwenang sesegera mungkin

Mengeluarkan Isi dari Autoklaf

  • Gunakan sarung tangan, pelindung mata, jas laboratorium, dan sepatu tertutup
  • Pastikan siklus autoklaf telah selesai; suhu dan tekanan kembali ke kondisi yang aman
  • Gunakan alat perlindungan diri, berdiri di belakang pintu autoklaf sebagai upaya pencegahan terpapar uap apanas dan kehati-hatian, buka pintu autoklaf sedikit saja dan tidak lebih dari 1 inchi, biarkan uap keluar dan tekanan kembali normal terlebih dahulu
  • Diamkan selama 10 menit, setelah itu buka pintu autoklaf agar uap keluar dan udara yan terperangkap dapat bebas. Hal ini mengurangi resiko terhadap pengguna
  • Jangan memutar-mutar kontainer yang berisi bahan bersuhu tinggi atau melepas sumbat sebelum kontainer dikeluarkan
  • Gunakan sarung tangan saat mengeluarkan bahan. Anggaplah semua bahan yang dikeluarkan dari autoklaf memiliki bahaya yang sangat tinggi oleh suhu yang dimiliki bahan-bahan tersebut
  • Tutup pintu autoklaf dengan benar

Log Book Pengguna Autoklaf

  • Pengguna autoklaf harus tercatat dalam log book. Catatan nantinya akan digunakan untuk pemeliharaan, servis, pelaporan kejadian dan kecelakaan, serta kesalahan yang terjadi saat penggunaan autoklaf
  • Daftar log book meliputi nama, nomer telepon, tanggal dan waktu, serta durasi pemakaian autoklaf
  • Log book harus dijaga dan selalu berdampingan dengan autoklaf
  • Contoh log book jika mengganti log book yang baru harus dilampirkan

Pemeliharaan dan Perbaikan

  • Jangan mengoperasikan autoklaf kecuali jika autoklaf dalam kondisi yang baik setelah perbaikan
  • Hanya orang yang professional dan terkualifikasi yang diizinkan melakukan perbaikan terhadap autoklaf
  • Laporkan kemungkinan adanya kerusakan atau ketidakberfungsian alat
  • Perbaikan dilakukan oleh ahli yang telah direkrut oleh instansi laboratorium


Kemungkinan yang Dapat Terjadi
Malfungsi Autoklaf

  • Jika autoklaf tidak bekerja seperti harapan, jangan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan itu sendiri. Umumkan atau beri pemberitahuan untuk tidak menggunakan autoklaf hingga terdiagnosa terhadap permasalahan tersebut dan hingga autoklaf selesai diperbaiki
  • Catat malfungsi tersebut dalam log book
  • Hubungi petugas laboratorium dan laporkan masalah yang terjadi
  • Hanya ahli yang diizinkan memperbaiki autoklaf

Respon Terhadap Suatu Insiden pada Autoklaf

  • Setiap insiden termasuk tumpahan biohazard dan rekombinan ayau pun molekul asam nukleat sintesis harus dilaporkan kepada pengawas, ahli biosafety dan biosecurity
  • Jika terjadi cedera atau luka, carilah pertolongan pertama. Kalau memungkinkan hubungi medis setempat dan terdekat
  • Jika pakaian tersiram cairan panas dan basah, segera lepas pakaian tersebut dan celupkan tubuh yang terpapar panas dalam air dingin
  • Berilah pemberitahuan atas kejadian tersebut

Membersihkan Tumpahan Bahan

  • Tumpahan mungkin terjadi dari bahan yang sangat mendidih atau bungkus yang rusak
  • Jangan operasikan autoklaf hingga tumpahan selesai dibersihkan
  • Operator autoklaf bertanggung jawab membersihkan tumpahan pada autoklaf. Tunggu hingga autoklaf dingin, baru bersihkan tumpahan tersebut.
  • Lihat kembali Safety Data Sheet untuk memastikan proses pembersihan tumpahan yang benar terhadap bahan tertentu
  • Buang limbah tumpahan dengan mengikuti anjuran yang benar
  • Glassware yang pecah harus dibuang dengan pembuangan yang benar
  • Catat kejadian tumpahnya bahan yang diautoklaf dan prosedur pembersihannya di dalam loog book autoklaf tersebut 

Jumat, 16 Desember 2016

Lemari Penyimpanan Untuk Bahan Kimia & Cairan Yang Mudah Terbakar




Kebakaran cairan yang mudah terbakar akan mulai terbakar kecil namun jika intensitasnya membesar akan sulit untuk dipadamkan. Kebakaran jenis ini dapat dihindari dengan menyimpan cairan yang mudah terbakar yang sedang tidak digunakan menggunakan lemari penyimpanan bahan kimia yang terrdaftar di pada lembaga uji dan sertifikasi yang berwenang dan standardisasi alat.

Keuntungan menggunakan lemari penyimpanan bahan kimia (Chemical Storage):
  • Mencegah suhu internal berlebih jika terdapat api di sekitar lemari penyimpanan
  • Menyimpan cairan yang mudah terbakar sehingga penyebaran api dapat dicegah
  • Melindungi cairan yang mudah terbakar terhadap kebakaran

Kapasitas penyimpanan.

  • 95 liter (25 gal) cairan kelas 1A dalam wadah
  • 454 liter (120 gal) Kelas 1B, Kelas 1C, Kelas 2 atau Kelas 3 dalam wadah
  • 2 tangki portable masing-masing tidak melebihi 2498 Liter (660 gal) cairan Kelas 3B


Ketika jumlahnya melebihi kapasitas lemari penyimpan, lemari penyimpan tidak boleh menyimpan lebih dari 60 galon bahan kimia yang mudah terbakar atau 120 galon gabungan bahan kimia mudah terbakar dan cairan yang mudah terbakar. Selain itu, jumlah lemari penyimpanan bahan mudah terbakar tidak lebih dari tiga pada area dekat dengan sumber api dapat berasal.

Mengenai ventilasi, dianjurkan bahwa lemari penyimpanan tidak memiliki ventilasi. Namun, beberapa yuridiksi mengizinkan adanya ventilasi pada lemari penyimpanan dengan alasan keselamatan dan kesehatan. Dalam kasus tersebut, sistem ventilasi harus dipasang tanpa mempengaruhi kinerja lemari penyimpanan bahan kimia jika terdapat api disekitar area penyimpanan. Jika tidak ada sesuatu yang dibuang atau diventilasikan, lubang ventilasi harus disegel.
Praktik yang baik untuk menyimpan bahan dan cairan yang mudah terbakar di dalam lemari penyimpanan chemical storage


  • Wadah yang disimpan dalam cabinet (lemari penyimpan) ditutup dengan baik dan disegel
  • Jangan melebihi kapasitas penyimpanan lemari penyimpan untuk menyimpan bahan yang    mudah terbakar 
  •  Jangan menyimpan bahan yang tidak kompatibel diantara bahan-bahan yang disimpan
  • Beli dan simpanlah bahan yang mudah terbakar dalam jumlah yang sedikit, yang hanya diperlukan untuk pekerjaan laboratorium
  • Jangan letakkan lemari penyimpanan di dekat pintu keluar  

Kualitas Air untuk Penggunaan Uji di Laboratorium




Efek dari kualitas air sering saja bahkan bisa saja diabaikan, tetapi sebagai air reagen yang paling umum digunakan di laboratorium kualitas adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang diharapkandan tidak membuat gagal penelitian atau pekerjaan laboratorium. Demikian pula penggunaan kualitas air yang buruk di lingkungan kesehatan dan penggunaan untuk diagnose klinis dapat berpotensi mengancam jiwa. Memahami sangat pentingnya air yang diakui standar internasional merupakan hal yang sangat penting mulai Air Tipe I hingga Air Tipe III.

Menghasilkan kualitas air yang benar tergantung pada pemilihan teknologi pemurnian yang tepat dan benar pula, serta desain sistem yang akurat dalam memonitor dan mengukur kontaminan pada air. Menghasilkan air yang murni sama pentingnya setelah memilih sistem dan teknologi apa yang sesuai; memvalidasi kualitas, menyimpan air dan pemeliharaan juga kunci untuk memastikan Anda memiliki kualitas air yang dibutuhkan.

Berbagai tingkat kualitas air yang diperlukan untuk berbagai macam aplikasi yang berbeda karena air tersebut memiliki nilai yang berbeda. Kebutuhan akan perbedaan nilai air tersebut menyebabkan air butuh pemurnian. Selain itu kualitas air juga digunakan untuk mencocokan suatu prosedur atau alat yang akan digunakan nantinya.

Grade of Water
Resistivity (M-cm)
TOC (ppb)
Bacteria (CFU/ml)
 Endotoxin (EU/ml)
Typical Applications
1 +
18.2
<5
<1
<0.03
GF-AAS, ICP-MS,
trace metal detection
1
>18
<10
<10
<0.03
High Performance Liquid Chromatography (HPLC), GC, AAS, Immunocytochemistry, mammalian cell culture, plant tissue culture
2 +
>10
<50
<10
NA
General laboratory applications requiring higher inorganic purity
2
>1
<50
<100
NA
Feed to ultrapure type 1 systems, feed to clinical analyzers, electrochemistry, sample dilution, media preparation, radioimmunoassay
3
>0.05
<200
<1000
NA
Feed to ultrapure water type 1 systems, feed to washing machines, dishwashers, autoclaves
  
Sumber: ELGA LabWater