Rabu, 14 Desember 2016

Water Purification untuk Laboratorium


Teknologi Reverse Osmisis (RO) yang paling mutakhir dapat membantu meningkatkan kualitas air dan produktivitas laboratorium.

Artikel ini memberi saran tentang cara memilih antara water purification yang stand alone dan water purification yang bersistem terpusat dan ulasan tentang isu-isu penting yang teknisi dan staf laboratorium butuhkan untuk mempertimbangakan mana water purification yang akan digunakan yang sesuai dengan kebutuhan.

Reverse Osmosis (RO) merupakan metode yang canggih untuk memproduksi air terpurifikasi untuk kebutuhan dan tugas laboratorium yang luas. Spesifikasi yang buruk dan prosedur pemeliharaan yang tidak benar dapat mengurangi kualitas hasil yang signifikan dari sistem RO sistem water purification tersebut. Bagaimana pun, spesifikasi yang baik, pemeliharaan dan pengaturan yang baik terhadap alat tersebut dari penyuplai terpercaya dan berpengalaman dapat menghasilkan suatu yang efisien bagi laboratorium, ekonomis, dan menghasilkan tingkat puritas yang tinggi pada air yang diolah dengan alat tersebut.

Pemilihan, pengoperasian dan pemeliharaan alat sistem RO seharusnya mudah.jadi apa saja yang dapat mencegah kemudahan tersebut di laboratorium? Pada beberapa kasus, spesifikasi yang salah atau tidak cocok dengan aplikasinya. Saying sekali jika hal sesederhana itu dalam hal efisiensinya, alat tersebut malah salah penggunaannya.

Banyak yang perlu dipertimbangakan oleh teknisi dan staf laboratoim ketika memilih sistem water purification yang sesuai. Berbekal pengetahuan ini, teknologi terbaru kemudian dapat menentukan untuk membantu meningkatkan kualitas air dan produktivitas laboratorium.

Spefisikasi
Spesifikasi dapat dimulai dari pertimbangan standar puritas air, volume yang rutin akan digunakan, sistem terpusat atau berdiri sendiri, dan pertimbangan dana yang diperlukan untuk melakukan pembelian dan pemasangan di dalam lab serta alat pendukung yang mungkin dibutuhkan.

Reverse Osmosis dapat menghasilkan air murni dalam volume yang besar dengan mengumpankan air dibawah tekanan melewati membrane semi-permeabel yang dapat menghilangkan 98% ion organik, hamper semua koloid, mikroorganisme, endotoksin, dan makromolekul organik. 

Ada beberapa nilai kemurnian air yang dinyatakan dalam hal konduktivitas yang didefinisikan delam standar saat ini sebagai BS EN ISO 3696 atau ASTM D1193-06 untuk “air analisis penggunaan di laboratorium”.

ASTM tipe 1 merupakan kemurnian tingkat tertinggi maksimum 18,2 mikrosekon/cm. Tipe 2 dengan nilai <1 mikrosekon/cm, tipe 3 dengan <0,2 mikrosekon/cm, dan tipe 4 dengan <5 mikrosekon/cm.
Untuk ISO, Kelas 1 bernilai <0,1 mikrosekon/cm, kelas 2 bernilai <1 mikrosekon/cm dan kelas 3 bernilai <5 mikrosekon/cm.

Deionisasi
Metode yang baik untuk menghasilkan pasokan air dengan kualitas air kelas 1 yaitu dengan deionisasi. Deionisasi atau penggunaan kartrid pertukaran ion dapat dihubungkan langsung ke pemasok air utama. Setiap kartrid menggunakan campuran resin untuk menghilangkan kontaminan anionik dan kationik dari air umpan, mereka bertukaran denganhidrogen aktif dan ion hidroksil yang bergabung untuk membentuk molekul air. Selama penggunaan, resin yang digunakan untuk pertukaran kemurnian dan melepaskan hidrogen aktif dan ion hidroksi secara bertahap akan terkonsumsi. Beberapa campuran resin akan berubah warna sebagai tanda bahwa kartrid perlu diganti. Itu mengapa kita menggunakan RO saat deionisasi mampu memberikan air kelas 1 terpurifikasi. Jawabannya membawa kepada kita kembali ke poin yang dibuat sebelumnya mengenai spesifikasi. Sebagai contoh, deionisasi bisa tidak ekonomis jika air umpan yang akan dimurnikan mengandung padatan terlarut yang tinggi sedangkan kebutuhannya bisa kita katakan 10 liter per hari, sangat banyak.

Efisiensi Gabungan
Dalam beberapa kasus, cara yang paling efisien untuk menigkatkan kemurnian air adalah menerapkan kombinasi reverse osmosis dan deionisasi untuk mengatasi proses pemurnian. Utamanya kita menggunakan RO dan untuk pra purifikasi dilakukan oleh kartrid deionizer.

Pra-perlakuan RO
Perlakuan sebelum mengumpankan air ke sistem RO merupakan hal yang wajib karena air mengandung kontaminasi organic dan klori bebas sangat tinggi. Hal tersebut sangat baik untuk menjaga sistem RO tetap efisien dan efektif. Pra perlakuan yang dilakukan yaitu dengan melewatkan umpan pada karbon filter sehingga membran RO dapat digunakan dalam waktu yang lebih panjang.

sumber: Lennox

Tidak ada komentar:

Posting Komentar