Rabu, 11 Januari 2017

Penggunaan Inkubator Laboratorium


Penggunaan Inkubator Laboratorium

Incubator Memmert merupakan inkubator yang andal dan banyak diguanakan di berbagai laboratorium

Inkubator laboratorium merupakan salah satu bagian peralatan laboratorium yang modern yang digunakan untuk mempertahankan perkembangan kultur mikrobiologis dan mengatur faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu, kelembaban dan ventilasi. Inkubator tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari ukuran kecil hingga ukuran ruangan dengan pertimbangan kebutuhan yang berbeda-beda. Beberapa kualaitas unggul inkubator yaitu Inkubator mikrobiologi yang dapat mengendalikan suhu ekstrim rendah, kelembaban dan kadar karbondioksida (pada sel kultur). Sebuah Inkubator mikrobiologi berfokus pada pertumbuhan dan penyimpanan kultur bakteri dan memiliki pengontrol suhu berkisar antara 5 hingga 7 derajat celcius.

Perawatan Medis.
Selama bertahun-tahun, lingkungan yang stabil dan terkendali pada Inkubator telah digunakan untuk penetasan telur ungags dan merawat bayi premature atau sakit. Saat ini, Inkubator memilki penggunaan yang lebih elaborative sehingga pasar produsen Inkubator berkembang. Para ilmuan menggunakan Inkubator untuk perawatan medis, penelitian sel induk dan prosedur eksperimental seperti mengerami antibody pada jaringan dan sel-sel untuk diamati selanjutnya menggunakan mikroskop flourensi. Inkubator juga dapat digunakan untuk mendiagnosis pathogen penyebab penyakit dalam tubuh manusia. Dengan menggunakan Inkubator, udara sekitar kultur sel dapat diatur sesuai keadaan ideal mikroba/mikroorganisme penyebab penyakit sehingga probabilitas identifikasi pathogen menjadi mengalami peningkatan.

Penggunaan dalam Bidang Biologi.
Inkubator laboratorium banyak digunakan secara luas dalam sejumlah aplikasi seperti sela dan kultur jaringan dari hewan dan tumbuhan, studi farmasi, hematologi, biokimia, pengolahan makanan, aerasi sel, penelitian tanaman dan hewan, studi kelarutan, fermentasi dan kultur bakteri.

Kultur.
Inkubator banyak digunakan untuk mempelajari kultur jaringan yang melibatkan ekstraksi fragmen jaringan dari hewan dan tumbuhan, isolasi dari sepotong jaringan dalam lingkungan yang terkendali dan analisanya. Studi eksplan ini memungkinkan dokter dan ilmuan untuk memahami fungsi sel-sel penyebab penyakit tertentu seperti sel-sel kanker dan membantu mereka dalam mengembangkan vkasin untuk penyakit seperti polio, gondongan dan campak. Selain itu, praktek kultur jaringan telah membantu para ilmuan untuk mendeteksi berbagai gangguan kesehatan akibat tidak adanya enzim tertentu seperti gangguan metabolism karbohidrat.

Rekayasa Genetika.
Inkubator kini telah digunakan untuk rekayasa genetika. Para ilmuan sekarang dapat memanipulasi struktur genetic eksplan. Mereka dapat membentuk organisme baru dengan menggabungkan bahan DNA dari sumber yang berbeda. Di bidang pertanian, prospek baru rekayasa genetika telah membantu dalam meningkatkan nilai gizi dan berbagai buah-buahan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar